Rabu (01/09) pagi di Asia, dolar Amerika Serikat naik tetapi masih mendekati daerah terendah hampir tiga minggu. Investor masih kurang begitu bergerak dalam menanti laporan pekerjaan AS terbar yang akan dirilis pada hari Jumat yang berpotensi memberikan arahan garis waktu pengurangan aset The Fed
Indeks dolar AS menguat hingga ke 92,755 di Rabu pagi setelah sempat jatuh ke level terendah 92,395 untuk pertama kalinya sejak 6 Agustus pada hari Selasa. Pergerakan harga ke atas terjadi pula pada dolar Australia dan Selandia Baru sejak mencapai posisi terendah 20 Agustus.
Pasangan USD/JPY naik 0,15% hingga ke 110,18, sedangkan rupiah melemah 0,13% di 14.280 per dolar AS. Harga EUR/USD juga melemah hingga ke 1.17982.
Pasangan AUD/USD naik tipis 0,01% di 0,7316. Begitu pula NZD/SD, harga naik tipis 0,02% di 0,7046. Namun, harga GBP/USD turun dan ditutup pada 1,3737.
Setelah naik ke level tertinggi 9,5 bulan di 93,734 pada 20 Agustus, greenback sejak saat itu berada dalam tren menurun.
Saat Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa pengurangan aset dapat dimulai pada tahun 2021 dalam konferensi Jackson Hole minggu lalu, ia tidak memberikan jadwal yang konkret. Pemulihan pasar tenaga kerja menjadi salah satu syarat The Fed untuk memulai pengurangan aset, investor akan memperhatikan laporan pekerjaan AS terbaru yang akan dirilis pada hari Jumat, mencakup ketenagakerjaan nonpertanian.