Emas telah diprediksi masih akan melanjutkan penguatan pada pekan ini. Emas masih akan di atas level psikologis USD 1.800 per ounce.
Dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi riil yang sedikit lebih rendah membantu mendorong harga emas lebih tinggi.
Harga emas masih akan menanjak walaupun Bank Sentral AS mengisyaratkan untuk menaikkan suku bunga di tahun 2022. Bahkan isyarat yang diberikan kenaikan bunga akan dilakukan tiga kali.
Namun memang, beberapa analis melihat bahwa kenaikan harga emas akan sedikit terganjal. Hal ini karena beberapa pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untung sebelum menghadapi tantangan kenaikan suku bunga riil di tahun depan.
Saat ini, karena The Fed bertindak untuk menekan inflasi. Itu berarti imbal hasil riil mungkin telah mencapai titik terendah dalam waktu dekat. Dolar kemungkinan tidak naik lebih tinggi.
Harga kemungkinan akan naik, tetapi secara bertahap. Dolar AS telah mencapai puncaknya untuk saat ini dan akan memberi emas kesempatan untuk bergerak lebih tinggi.
Di sisi lain, pasangan USD/JPY mengalami penurunan tipis ke 113,509. AUD/USD juga turun tipis ke 0,70943. GBP/USD, pun melemah ke 1,32072 dan EUR/USD turun ke 1.12524.