Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis 0,15% menjadi 100,566.
Dolar AS beranjak naik pada Kamis pagi di Asia di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memperketat kebijakan moneternya lebih agresif. Namun, greenback jauh dari level tertinggi hari sebelumnya saat investor menunggu pertemuan para menteri keuangan membahas soal apresiasi mata uang yang cepat.
Pasangan USD/JPY naik 0,48% di 128,51. Rupiah naik tipis 0,03% di 14.350,0 per dolar AS.
Pasangan USD/CNY naik 0,21% di 6,4328 dan GBP/USD turun tipis 0,15% menjadi 1,3049.
Pasangan AUD/USD turun 0,26% menjadi 0,7432 dan NZD/USD turun 0,36% ke 0,6780. Indeks harga konsumen (IHK)}} Selandia Baru tumbuh sebesar 6,9% tahun ke tahun dan 1,8% kuartal ke kuartal pada kuartal I tahun 2022, laju tercepat dalam 32 tahun.
Sementara itu, dalam komentar terbaru yang mendukung kenaikan suku bunga yang lebih besar, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Rabu bahwa ia yakin kasus kenaikan suku bunga 50 bps pada Mei 2022 adalah selesai dan solid. Investor sekarang memperkirakan kenaikan 50 bps di bulan Mei dan Juni.
Dolar AS mencapai level tertinggi dua dekade di 129,431 terhadap yen pada hari Rabu, setelah Bank of Japan (BOJ) masuk ke pasar obligasi untuk ketiga kalinya dalam tiga bulan untuk mempertahankan target imbal hasil nol persen. Bank sentral menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun dalam jumlah tidak terbatas selama empat sesi berturut-turut pada hari Rabu sebelum menyerahkan keputusan kebijakan pada minggu depan.
Meskipun Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda bersikukuh bahwa yen yang lemah secara keseluruhan baik untuk perekonomian, ia mengakui bahwa pergerakannya cukup tajam dan dapat merusak rencana bisnis perusahaan Jepang di awal minggu ini. Menteri Keuangan Shunichi Suzuki juga akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen akhir pekan ini di sela-sela pertemuan para pemimpin keuangan G20 di Washington D.C.