Dolar AS naik tipis pada Kamis di Asia, mencapai level tertinggi tiga minggu terhadap yen di awal perdagangan Asia. Mata uang AS masih menguat dan didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS, yang mencapai level tertinggi dua minggu semalam.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis 0,04% ke 102,34.
Pasangan USD/JPY turun tipis 0,06% di 130,04. Rupiah terus menguat 0,63% ke 14.487,5 per dolar AS.
Dolar AS sempat naik ke 130,23 per yen, level tertinggi 11 Mei dan melanjutkan kenaikan 1,1% pada Rabu. Dolar AS juga kembali menuju ke level tertinggi 20 tahun di 131,34 yang dicapai pada Mei.
Pasangan AUD/USD juga turun tipis 0,15% di 0,7164 dan NZD/USD turun tipis 0,04% di 0,6480.
Pasangan USD/CNY naik tipis 0,19% ke 6,6989 dan GBP/USD naik tipis 0,04% di 1,2487.
Euro diperdagangkan di $1,0654 setelah jatuh 0,81% ke level terendah 10 hari semalam.
Imbal hasil benchmark AS tenor 10 tahun mencapai level tertinggi dua minggu 2,951% pada hari Rabu, usai data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei 2022 karena permintaan barang tetap kuat. indkes manajer pembelian (PMI) di 57 dan PMI manufaktur ISM tercatat 56,1.
Imbal hasil telah ada dalam tren naik saat Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga dengan cepat dalam upaya untuk mengendalikan inflasi dan menghindari resesi ekonomi.
Lowongan pekerjaan AS juga tetap pada tingkat yang tinggi, di mana indeks pekerjaan manufaktur Institute of Supply Management (ISM) mencapai 49,6 dan indeks lowongan pekerjaan JOLT sebanyak 11,4 juta.
Imbal hasil 10 tahun bergerak turun pada awal sesi Asia di kisaran 2,9145%.
Investor juga menunggu laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk ketenagakerjaan nonpertanian. European Central Bank (ECB) akan mengadakan pertemuan kebijakan pada minggu depan, di mana diharapkan akan memberikan rincian lanjutan tentang rencana untuk kenaikan suku bunga.