Dolar AS beranjak naik pada hari Rabu pagi di Asia, investor sekarang menunggu petunjuk kebijakan moneter dari kesaksian Ketua Federal Reserve AS di Kongres.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik 0,15% di 104,377.
Pasangan USD/JPY turun 0,35% ke 136,13, setelah mencapai 136,71 di awal perdagangan, titik terendah Oktober 1998.
Bank of Japan mempertahankan suku bunganya sangat rendah dan berjanji untuk melanjutkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC) minggu lalu, ini yang menekan yen lebih rendah.
Pasangan AUD/USD melemah 0,71% di 0,6920, dan pasangan NZD/USD turun 0,87% ke 0,6274. Harga komoditas yang rendah, seperti bijih besi, terus membebani dolar Australia.
Namun, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menyatakan pada hari Selasa bahwa ia khawatir terhadap pelemahan yen yang tajam dan akan menanggapi pergerakan bursa pasar jika perlu.
Pasangan USD/CNY naik 0,37% menjadi 6,7145, sementara pasangan GBP/USD turun 0,27% di 1,2238.
Di tempat lain, Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa (ECB) Philip Lane mengatakan ECB akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Juli tapi ukuran kenaikan September masih harus dicermati. Hal tersebut mengisyaratkan peluang kenaikan 50 basis poin yang lebih besar.
Kebijakan moneter agresif dari The Fed telah menimbulkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi. Chief Executive Officer Elon Musk Tesla (NASDAQ:TSLA) Inc. mengingatkan bahwa AS sedang menuju resesi.
Ketua Fed Jerome Powell akan memulai kesaksian dua hari di Kongres AS sesi hari ini. Investor pun akan memantau untuk mencari lebih banyak petunjuk apakah Fed akan memberikan kenaikan suku bunga lagi sebesar 75 basis poin.
Presiden Fed Bank of Richmond Thomas Barkin mengatakan bank sentral harusnya menaikkan suku bunga secepat mungkin tanpa menyebabkan kerugian yang tidak semestinya pada pasar keuangan atau ekonomi.