Harga Emas dunia menurun pada penjualan hari Selasa dengan menuju rekor pelemahan bulanan terpanjang karena peningkatan Dolar dan imbal hasil obligasi Amerika.
Selain itu prospek peningkatan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve merusak daya tarik logam non-yielding itu.
Harga Emas di pasar spot menurun 0,5 persen menjadi USD1.635,65 per ounce dan ditetapkan untuk pelemahan bulanan ketujuh berturut-turut, merosot sekitar 1,5 persen.
Sementara itu, Emas berjangka Amerika Serikat ditutup anjlok 0,4 persen menjadi USD1.650,70 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak 0,8 persen membuat Emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury 10-tahun juga meningkat.
The Fed secara luas diperkirakan meningkatkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan 2 November.
Trader akan tertarik pada komentar The Fed tentang peningkatan suku bunga di masa mendatang di tengah perdebatan tentang kapan harus menurun ke peningkatan suku bunga yang lebih kecil.
Emas sangat sensitif terhadap peningkatan suku bunga Amerika, karena hal itu menaikkan opportunity cost untuk menahannya. Harga Emas anjlok lebih dari USD400 sejak melonjak di atas level USD2.000 pada Maret.
Sementara itu harga perak di pasar spot menurun 0,4 persen menjadi USD19,18 per ounce, platinum menurun 2 persen menjadi USD925,53 per ounce, tetapi menuju peningkatan bulanan terbesar sejak Februari 2021.
Sementara itu, paladium merosot 2,7 persen menjadi USD1.850,04 dan ditetapkan untuk pelemahan bulanan terbesar sejak Mei.