Harga Emas mempertahankan kenaikannya baru-baru ini pada Selasa pagi saat ada volatilitas di pasar saham menjelang terbitnya angka inflasi AS yang diawasi minggu ini mendorong permintaan safe haven.
Harga Emas spot menurun sedikit di USD1.786/oz, sementara harga Emas berjangka bertahan di sekitar USD1.802/oz. Kedua instrumen telah reli hampir 2 persen pada hari Senin, karena ketidakpastian atas data inflasi IHK AS yang akan datang mendorong Dolar lebih jatuh.
Logam mulia lainnya juga mempertahankan kelonjakan baru-baru ini. Platinum menurun 0,2 persen setelah reli 1,8 persen pada hari Senin, sementara Perak menurun 0,5 persen setelah reli hampir 6 persen.
Bursa saham AS mengalami sesi volatil pada hari Senin saat dirilisnya hasil pendapatan beragam, yang mendorong permintaan safe haven. Investor juga terjebak antara saham pertumbuhan dan nilai, menjelang pengumuman data inflasi pekan ini.
Fokus sekarang ada di data IHK untuk bulan Juli, terbit pada hari Rabu. Analis memperkirakan pembacaan tahun ke tahun sebesar 8,8 persen, menurun dari 9,2 persen yang terlihat pada bulan Juni. Penurunan inflasi yang lebih besar dari perkiraan kemungkinan akan menurunkan ekspektasi peningkatan suku bunga yang besar oleh Federal Reserve, dan akan positif untuk harga Emas.
Tetapi pembacaan yang lebih besar dari perkiraan dapat mendukung imbal hasil Treasury AS, mendorong lebih banyak trader ke Dolar, dan mengganggu sebagian besar pasar logam. Dari komoditas logam, Nikel berjangka ditutup merosot 2,59 persen di 21.643,00 hingga pukul 01.00 WIB dini hari tadi, Timah menurun 0,38 persen ke 24.456,00 di ICE London pada penutupan Jum’at.
Namun, inflasi kemungkinan akan tetap berjalan di level teratas 40 tahun untuk beberapa bulan mendatang, mengundang berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed.
Di antara logam industri, Temmbaga menurun 0,6 persen pada hari Selasa di USD3,5690, setelah reli 1,4 persen pada hari Senin. Harga tembaga sebagian besar telah jatuh tahun ini di tengah tanda-tanda aktivitas industri yang lesu di seluruh dunia.
Namun lonjakan mengejutkan pada data ekspor China minggu ini membantu meredakan beberapa kekhawatiran atas permintaan global. Permintaan China untuk logam industri juga tetap kuat, meskipun ada penurunan aktivitas manufaktur yang disebabkan oleh serangkaian pembatasan COVID.
Lebih lanjut, Karet melonjak 1,12 persen ke 154,50 pada penutupan Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 362,00 dalam penjualan Jumat lalu, dan Kakao AS melonjak 1,38 persen di 2.338,00 pukul 00.29 WIB.