Harga Emas dunia mengalami penurunan pada penjualan yang fluktuatif pada Kamis, penurunan ini usai Federal Reserve (The Fed) meningkatkan suku bunga acuannya 75 basis poin yang menyebabkan harga Emas melemah.
Harga Emas di pasar spot menurun 0,3 persen menjadi USD1.671,10 per ounce setelah mengalami penurunan lebih dari 1 persen di awal sesi.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,4 persen menjadi USD1.681,20 per ounce.
“Pelemahan (emas) terjadi karena Dolar yang lebih kuat (dan) imbal hasil sedikit lebih tinggi. Prospek keseluruhan bagi The Fed adalah lebih banyak peningkatan suku bunga, yang akan membatasi Emas,” kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Sementara itu Dolar melonjak 0,6 persen membuat Emas yang dihargakan dengan greenback lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Imbal hasil US Treasury 10-tahun menyentuh level tertinggi 11-tahun.
“Secara keseluruhan, tren akan terus negatif bagi Emas karena Federal Reserve mengatakan kepada kita kemarin bahwa mereka bertekad untuk meningkatkan suku bunga,” kata Bart Melek, analis TD Securities.
The Fed, sesuai ekspektasi, meningkatkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, Rabu, dan memproyeksikan suku bunga kebijakan akan melonjak ke kisaran 4,26-4,60 persen pada akhir 2022, dan ke kisaran 4,60-4.85% pada akhir 2023.
Peningkatan suku bunga untuk melawan inflasi yang meningkat cenderung menaikkan opportunity cost memegang Emas yang tidak memberikan imbal hasil.
“Itu, pada akhirnya, membuat Emas di bawah USD1.600 – mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama,” papar Melek.
Investor juga mencermati data Amerika yang menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran meningkat menjadi 213.000 dibandingkan ekspektasi 218.000 aplikasi untuk pekan terakhir.
Sementara itu logam lainnya, harga perak di pasar spot tidak berubah USD19,68 per ounce, platinum menurun 0,9 persen menjadi USD900,78, sementara paladium meningkat 0,7 persen menjadi USD2.166,92.