Harga Emas berjangka menurun pada akhir penjualan Selasa pagi WIB. Harga emas berbalik menurun dari keuntungan akhir pekan lalu, karena Dolar AS yang menguat.
Kontrak Emas paling aktif untuk pengiriman di bulan Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot USD17,5 atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada USD1.799,10 per ounce.
Meskipun sentimen pasar hawkish, Dolar AS meningkat ke level tertinggi satu minggu, memberikan tekanan baru pada Emas.
“Ini hanya bisa menjadi langkah teknis, dengan Dolar melihat beberapa dukungan setelah mundur lebih dari 5,0 persen dari level tertinggi,” kata Analis di platform penjualan online OANDA Craig Erlam, mengacu pada hubungan Dolar-Emas.
“Demikian pula, ini merupakan rebound kuat dalam Emas dan 1.800 Dolar AS tampak seperti penghalang yang semakin signifikan,” tambahnya.
Emas bisa tetap berada di bawah USD1.800 sampai rilis risalah rapat Federal Reserve Juli pada Rabu (17/8).
Risalah Fed semakin penting setelah ledakan laporan pekerjaan AS untuk Juli meredakan kekhawatiran atas prospek resesi.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Senin (15/8) mendukung Emas, membatasi penurunannya lebih lanjut. Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian, mengalami penurunan 42,5 poin menjadi negatif 31,4 pada bulan Agustus. Ini adalah salah satu level terendah dalam sejarah survei.
Indeks kepercayaan bulanan National Association of Home Builders menurun enam poin menjadi 49 pada bulan Agustus. Pembacaan Agustus 49 adalah pertama kalinya sejak bulan Mei 2020 indeks merosot di bawah titik impas 50.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman di bulan September mengalami penurunan 42,7 sen atau 2,07 persen, menjadi ditutup pada USD20,273 per ounce. Platinum untuk pengiriman di bulan Oktober mengalami penurunan USD25,9 atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada USD933,70 per ounce.