Harga Emas mengalami penurunan lebih dari 1 persen pada penjualan hari Selasa, karena apresiasi Dolar dan meningkatnya spekulasi untuk peningkatan suku bunga agresif dari Federal Reserve.
Harga Emas di pasar spot melemah 1,5 persen menjadi USD1.670,88 per ounce.
Sementara Emas berjangka Amerika Serikat ditutup menurun 2 persen menjadi USD1.675,3.
Emas kini melemah untuk sesi keempat berturut-turut, berpotensi menjadi pelemahan terburuk sejak pertengahan bulan Agustus.
“Peningkatan suku bunga dan Dolar AS yang menguat terus menekan Emas dan mengimbangi permintaan safe-haven yang saat ini muncul dari eskalasi terbaru dalam krisis Ukraina,” kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Dolar meningkat ke level tertinggi sejak 29 September, membuat harga Emas dalam greenback lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Fed fund futures sekarang memperkirakan peluang 92 persen untuk peningkatan 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya. Suku bunga yang lebih tinggi menaikkan opportunity cost memegang Emas dengan imbal hasil nol.
Rusia menghujani rudal jelajah di kota-kota Ukraina yang sibuk, Senin, dalam apa yang disebut Amerika Serikat sebagai “serangan mengerikan,” membunuh warga sipil dan melumpuhkan aliran listrik dengan serangan udara yang paling luas sejak dimulainya perang tersebut.
“Kita kembali ke level USD1.690 lagi dan Emas akan tetap berada di bawah tekanan penurunan dalam jangka pendek,” kata Ross Norman, seorang analis independen.
“The Fed mungkin masih dapat menurunkan inflasi tanpa kenaikan tajam dalam jumlah pengangguran bahkan ketika terus meningkatkan suku bunga,” ujar Presiden Fed Chicago Charles Evans, Senin.
Sementara itu harga Perak di pasar spot menurun 2,3 persen menjadi USD19,67 per ounce, dan platinum melemah 1,3 persen menjadi USD901,07. Paladium meningkat 0,3 persen menjadi USD2.186,04.