Senin (01/11), emas melemah sedikit, melanjutkan kerugian sebelumnya. Emas tertekan oleh dolar AS yang menguat akibat data menunjukkan kenaikan lain dalam inflasi yang memicu spekulasi terhadap Federal Reserve bahwa ia akan memperketat kebijakannya dalam jangka waktu sebentar lagi.
Di pasar spot, emas turun 0,1 persen dan menjadi ditutup pada 1.781,78 dolar AS per ounce. Emas berjangka AS juga mengalami penurunan yang sama, 0,1 persen hingga ke 1.782,80 dolar AS per ounce.
Pertemuan kebijakan dua hari the Fed akan berhenti pada Rabu (03/11). Dolar AS yang mendekati level tertinggi pada Jumat pekan lalu mengurangi daya tarik emas.
Janet Yellen, menteri keuangan AS mengungkapkan bahwa ia masih melihat inflasi hanya sementara menjadi akibbat dari rantai pasokan yang parah. Juga tercipta perkiraan bahwa inflasi akan normal pada tahun 2022.
Bank Sentral Eropa (ECB) pun sedang bingung dalam merumuskan kebijakannya akibat inflasi yang melampaui prediksi sebelumnya. Di sisi lain, emas fisik dijual dengan harga premium di India pada pekan lalu karena konsumen pergi ke pengecer menjelang diadakannya festival besar sementara premi konsumen teratas China turun.
Logam mulia lainnya, perak melemah 0,2 persen menjadi 23,80 dolar AS per ounce, sedangkan platinum naik 0,5 persen ke 1.023,03 dolar AS.
Sementara itu, EUR/USD turun ke 1.5509. Namun, AUD/USD naik tipis ke 0.75747. USD/ JPY pun mengalami kenaikan hingga 114.122 GBP/USD stabil di 1.36875.