Senin (25/10) pagi di waktu Asia, harga emas berjalan stabil.
Emas berjangka AS turun 0,1 persen hingga ke 1.793,70 dolar AS per ounce. Di pasar spot, harga emas berada pada 1.792,93 dolar AS per ounce.
Logam mulia ini reli ke level tertinggi sejak awal September pada Jumat (22/10) sebelum memangkas kenaikannya karena komentar Ketua Fed Jerome Powell tentang tapering. Jerome Powell mengungkapkan bahwa ini belum saatnya The Fed menaikkan suku bunga, terlebih lapangan kerja masih rendah.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, yang diterjemahkan menjadi peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas yang tidak membayar bunga.
Minggu (24/10) Janet Yellen, Menteri Keuangan Amerika Serikat mengatakan pada bahwa AS tidak kehilangan kendali atas inflasi, dan inflasi dapat kembali normal pada paruh kedua tahun depan.
Melanjutkan tekanan pada emas, dolar stabil setelah kerugian mingguan tertajam dalam lebih dari sebulan. Dolar yang lebih kuat membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Harga logam mulia lainnya, platinum mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen hingga ke 1.040,26 dolar AS per ounce dan paladium naik 0,7 persen menjadi 2.035,74 dolar AS per ounce. Namun, perak stabil di 24,31 dolar AS per ounce.
Di sisi lain, Euro alami kenaikan hingga 1.16587 dolar. AUD/USD stabbil di harga 0.74816. USD/JPY naik sedikit ke harga 113.661. GBP/USD berada di harga 1.3780.