Harga Emas sedikit anjlok pada akhir penjualan Selasa pagi, menghentikan peningkatan selama dua sesi berturut-turut tertekan oleh Dolar AS yang lebih kuat, namun masih bertahan di atas level psikologis 1.660 Dolar AS.
Kontrak Emas paling aktif untuk pengiriman di bulan Desember di divisi Comex New York Exchange, menurun 2,30 Dolar AS atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 1.654,2 Dolar AS per ounce, setelah menyentuh level terendah sesi di 1.649,00 Dolar AS.
Pekan lalu, Emas berjangka melonjak 7,50 Dolar AS atau 0,60 persen, setelah pekan sebelumnya kehilangan lebih dari 60 Dolar AS atau 3,60 persen.
Emas berjangka meningkat 19,60 Dolar AS atau 1,18 persen menjadi 1.656,40 Dolar AS pada Jumat (21/10/2022), setelah menurun 2,70 Dolar AS atau 0,17 persen menjadi 1.636,90 Dolar AS pada Kamis (20/10/2022), dan bergerak turun 21,70 Dolar AS atau 1,3 persen menjadi 1.634,30 Dolar AS pada Rabu (19/10/2022).
Dolar meningkat tipis pada penjualan Senin (24/10/2022) meskipun ada dugaan intervensi valuta asing lain oleh Jepang, dan sempat berubah negatif, setelah data PMI awal S&P menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan Oktober.
Namun demikian, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS mendukung Emas. Emas menemukan dukungan tambahan karena S&P Global melaporkan pada Senin (24/10/2022) bahwa Indeks Output Komposit PMI (Indeks Manajer Pembelian) AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, anjlok menjadi 47,4 pada bulan Oktober dari pembacaan akhir 49,6 pada bulan September.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman di bulan Desember meningkat 12,4 sen atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 19,188 Dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman di bulan Januari menurun 7,40 Dolar atau 0,79 persen, menjadi ditutup pada 926,70 Dolar AS per ounce.