Emas masih belum mampu bangkit, dan tertahan di bawah 1.800 dolar AS ons setelah anjlok lebih dari 4% dalam 4 hari perdagangan sebelumnya. Rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) yang sangat tinggi memperkuat isu kenaikan suku bunga lebih awal, yang memberikan penurunan pada emas.
Emas mengakhiri perdagangan di 1.788,5 dolar AS per troy ons, melemah tipis kurang dari 0,1%. Meski demikian, emas sudah turun terus menerus dalam 5 hari beruntun.
Departemen Perdagangan AS kemarin malam melaporkan inflasi yang dilihat dari melesat 5% tahun ke tahun di bulan Oktober, yang tertinggi sejak November 1990.
Data lain yang dirilis kemarin juga menunjukkan penguatan perekonomian AS sehingga mendukung kenaikan suku bunga lebih cepat.
Klaim tunjangan pengangguran mingguan mengalami penurunan menjadi 199.000 orang yang merupakan level terendah dalam lebih dari 50 tahun terakhir. Kemudian belanja konsumen di bulan Oktober dilaporkan naik 1,3% dari bulan sebelumnya yang naik 0,6%. Belanja konsumen merupakan tulang punggung perekonomian AS, berkontribusi sekitar 70% dari total produk domestik bruto (PDB).
Kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga lebih cepat juga terlihat dari rilis notula rapat kebijakan moneter bulan ini. Dalam notula tersebut menunjukkan para anggota dewan siap menaikkan suku bunga lebih awal jika inflasi terus meningkat.
Di sisi lain, GBP melemah ke 1,33336 dolar AS. EUR/USD anjlok ke 1,12050 dan pasangan AUD/USD menurun di 0,72024. Namun, USD/JPY meningkat ke 115.380.