Harga Emas menurun di akhir penjualan Rabu. Penurunan ini memperpanjang untuk sesi ketiga berturut-turut.
Harga Emas tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan. Namun pelemahan Dolar AS menahan kerugian logam kuning lebih besar.
Kontrak Emas paling aktif untuk pengiriman di bulan Desember di divisi Comex New York Exchange merosot USD13,5 atau 0,78 perse menjadi USD1.736,40 per ounce. Emas berjangka menetap di level terendah sejak akhir Juli.
Dolar AS menurun karena Euro memperoleh momentum. Greenback mundur terhadap Euro di tengah ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memperketat kebijakan moneter lebih agresif dari yang diperkirakan sebelumnya.
Tetapi prospek logam kuning sangat tertekan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi. Emas menurun pekan lalu setelah The Fed mengisyaratkan tidak memiliki rencana untuk melonggarkan jalur pengetatan moneternya.
Langkah itu mendorong Dolar ke puncak 20 tahun, dan juga meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek.
Data ekonomi AS positif yang dirilis pada Rabu pun menekan harga Emas. Indeks kepercayaan konsumen dari lembaga riset Conference Board meningkat pada bulan Agustus menjadi 103,3 dari 95,4 pada Juli.
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat lowongan pekerjaan AS meningkat secara tak terduga pada Juli, dengan jumlah posisi yang tersedia melonjak tipis menjadi 11,3 juta, melampaui semua perkiraan dan dari 11 juta yang direvisi pada Juni.
Sementara itu, investor sekarang menunggu data penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat. Kekuatan di pasar tenaga kerja kemungkinan akan memberi The Fed lebih banyak ruang untuk meningkatkan suku bunga secara agresif.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman di bulan Desember mengalami penurunan 38,4 sen atau 2,06 persen menjadi USD18,2878 per ounce. Platinum untuk pengiriman di bulan Oktober merosot USD22,3 atau 2,7 persen menjadi USD832,20 per ounce.