Dolar naik tipis terhadap mata uang lainnya pada sesi Asia hari Rabu, tidak jauh dari harga terendah sehari sebelumnya seiring dengan tidak adanya sentimen di pasar.
Investor masih menunggu perisitiwa penting pekan ini yaitu pertemuan hasil moneter Bank Sentral Eropa yang akan mengumumkan hasilnya minggu ini. Dan juga data inflasi CPI AS yang juga akan dirilis besok yang akan menjadi patokan bagi Federal Reserve untuk mengubah kebijakan keuangan selain sektor data tenaga kerja. Fed akan mengadakan pertemuan FOMC pekan depan.
Tidak adanya data ekonomi yang akan dirilis membuat obligasi yield 10 tahun pemerintah AS meningkat hingga level terendah dalam 1 bulan terakhir setelah rilis indeks data Small Business yang menunjukkan penurunan 99.6 meleset dari perkiraan naik ke 101.2 dari periode sebelumnya 99.8.
Tercatat hampir mencapai atau 48% usaha kecil mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja menurut laporan tersebut. Ini merupakan rekor tertinggi selama ini. Sedangkan defisit neraca perdagangan semakin berkurang -68,9Mn dari periode sebelumnya -75,0Mn.
Dengan sejumlah kebijakan perdagangan baru dari program pemerintah Presiden Biden dengan mitra dagang AS diperkirakan neraca perdagangan akan semakin berimbang dengan pihak China yang selama ini menjadi sandungan bagi perdagangan global.
Euro mengalami konsolidasi terhadap dolar seiring dengan sejumlah data fundamental yang beragam. Meski revisi PDB masih meningkat ke -0,3% lebih baik dari perkiraan stabil diangka -0,6%. Namun sentimen sebelumnya cenderung negatif seiring dengan data sentimen ekonomi ZEW yang turun ke 81.3 yang lumayan meleset dari perkiraan naik ke 85.5 dari periode sebelumnya 84.4. Senada dengan sentimen ekonomi di Jerman yang turun ke 79.8 yang meleset dari perkiraan 86.0 dan periode sebelumnya 84.4.
Industrial Production di Jerman juga turun -1,0% lebih jelek dari perkiraan 0,3% dan periode sebelumnya juga direvisi 2,2% dari sebelumnya 2,5%. Hari ini akan dirilis data neraca perdagangan di Jerman.