Dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya karena menjadi asset safe haven yang dipicu oleh kekhawatiran akan kasus baru varian delta covid-19 yang meningkat secara global.
Beberapa negara yang sebelumnya sudah terkendali terjadi kembali kenaikan kasus yang meningkatnya cukup tajam dari varian ini. Seperti di Australia yang kembali memberlakukan lockdown di Melbourne dan Sydney. Di AS juga mengalami hal yang sama terutama di wilayah dengan tingkat vaksinasi yang rendah. Jika tidak segera ditangani secara benar dikhawatirkan akan menghalangi pemulihan ekonomi yang pada akhirnya akan menunda perubahan kebijakan moneter dari Fed seperti yang diharapkan pasar.
Sementara Presiden Biden dalam pidato menyinggung masih tingginya inflasi di AS yang diakui namun diperkirakan hanya bersifat temporer dan akan berangsur turun sama seperti pandangan dari pejabat Fed. Perihal Inflasi ini Menteri Keuangan – Janet Yellen juga menyatakan inflasi masih akan terus melonjak dalam beberapa bulan mendatang.
Poundsterling mengalami penurunan tajam pada hari Freedom Day dimana Inggris menerapkan pembukaan akses total dengan mengakhiri semua pembatasan lockdown yang sudah berlaku lebih dari setahun. Namun justru hal ini menjadi kotradiski dengan Perdana Menteri – Boris Johnson mengumukan isolasi mandiri setelah berhubungan dekat dengan orang positif covid-19. Bahkan AS juga menganjurkan warga AS untuk menghindari perjalanan ke Inggris seiring dengan penularan varian delta covid-19 di Inggris cukup tinggi. Langkah pembukaan