Jumat (22/10) pagi WIB, dolar AS mengalami lonjakan, mengurangi kerugian sebelumnya, didorong data pekerjaan dan perumahan yang lebih baik dan naiknya imbal hasil Treasury AS.
Indeks dolar mengalami kenaikan sebesar 0,17%. Ini merupakan level tertinggi dalam satu tahun di 94,56 karena meningkatnya taruhan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dolar memperoleh dampak positif dari data pengangguran AS yang turun ke level terendah 19 bulan pekan lalu. Hal tersebut menunjuk pengetatan pasar tenaga kerja, meskipun kekurangan pekerja dapat menjaga laju perekrutan moderat pada Oktober.
Penjualan rumah AS yang meningkat ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir juga menjadi faktor pendorong kenaikan dolar. Namun, harga yang lebih tinggi karena pasokan tetap ketat menekan pembeli pertama kali keluar dari pasar perumahan. Faktor lainnya, dolar juga didukung karena benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik hingga 1,683% atau tertinggi sejak 13 Mei.
Sementara itu, AUD/USD terus melemah bahkan ketika rebound saham di kemudian hari menunjukkan sentimen risiko yang membaik. Dolar Australia turun 0,67% menjadi 0,7468. Namun, EUR/USD turun ke 1.16240. AUD/USD pun turun ke 0.74696. USD/JPY juga alami penurunan hingga 113.997.