Emas melonjak di Kamis (2/12) pagi WIB di saat dolar AS melemah.
Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.780,06 USD per ounce setelah jatuh pada dua hari lalu, menyusul pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell, bank sentral akan membahas apakah bakal mengakhiri pembelian obligasi lebih cepat dari ekspektasi pada pertemuan Desember.
Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dengan pertumbuhan ekonomi Amerika yang kuat dan ketidakseimbangan penawaran-permintaan akan bertahan dalam waktu dekat, pembuat kebijakan harus siap untuk menanggapi kemungkinan bahwa inflasi sepertinya tidak surut pada semester kedua tahun depan seperti diprediksi.
Kekhawatiran atas varian COVID-19 baru mensupport emas karena pembatasan baru akan memperlambat ekonomi global, dengan dolar yang lebih lemah juga meningkatkan permintaan bagi logam safe-haven tersebut.
Sementara itu, emas berjangka naik 0,4 persen menjadi 1.784,31 per ounce. Pantulan emas datang bersamaan dengan rebound dalam ekuitas, bahkan ketika Amerika memberlakukan aturan pengujian Covid-19 yang lebih ketat bagi pelancong udara, sementara lebih banyak negara memperketat perbatasan.
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong yield obligasi pemerintah.
Harga perak di pasar spot jatuh sejauh 2,3 persen menjadi 22,28 USD per ounce. Platinum stabil di posisi 934,55 dolar per ounce, sedangkan paladium naik 0,1 persen menjadi 1.740,25 dolar per ounce.
Di sisi lain, GBP menurun ke 1,32859 dolar AS dan EUR/USD melemah tipis ke 1,13215. Pasangan AUD/USD turun ke 0,70931 dan USD/JPY menurun ke 113,034.