Senin (16/08) sore, harga dolar AS sedikit melambung setelah melemah di Senin pagi. Akan tetapi, harga tetap mendekati level terendah karena kasus Covid-19 meningkat sebabkan kepercayaan konsumen AS turun. Hal ini dapat meyakinkan Fed agar pengurangan program pembelian obligasi ditunda.
Pada pukul 15.55 WIB, indeks dolar AS mengalami kenaikan tipis sebesar 0,06% menjadi 92,565.
USD/JPY melemah 0,20% pada 109,36, EUR/USD turun 0,03% menjadi 1,1787. GBP/USD juga turun tipis 0,01% di 1,3861.
Kemudian, NZD/USD melemah 0,04% di 0,7035 pada pukul 16.00 WIB. Pertemuan kebijakan Reserve Bank of New Zealand akan diadakan pada hari Rabu. Pertemuan ini dapat memicu kenaikan pertama suku bunga acuan negara itu sejak tahun 2014 lantaran angka ketenagakerjaan menguat minggu lalu. Sama halnya dengan AUD/USD, harga turun 0,39% di 0,7340. Ini disebabkan oleh kebijakan di Australia yang memperpanjang lockdown Covid-19 selama akhir pekan.
Berbeda dengan Indonesia, rupiah terhadap dolar AS naik tipis 0,09% dan ditutup di 14.372,0 hingga pukul 15.00 WIB.
Survei yang dirilis akhir pekan lalu oleh University of Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen AS jatuh ke level terendah sejak 2011 karena kasus Covid-19 varian delta yang menyebar dengan cepat. Investor menjadi berhenti sejenak untuk berpikir setelah angka inflasi dan pekerjaan menambah ekspektasi yang berkembang dari pengumuman pengurangan aset Federal Reserve di tahun ini.
Dolar AS yang diperdagangkan dalam kisaran sempit seiring runtuhnya pemerintah Afghanistan mengarahkan investor untuk menghindar ke tempat yang aman karena aset risiko.