Dolar AS masih terus melemah pada perdagangan hari Selasa seiring dengan tidak adanya sentimen positif bagi mata uang. Laporan tenaga kerja Non-Farm Payroll (NFP) yang dirilis di penghujung pekan lalu yang dibawah perkiraan cukup membuat daya tarik dolar menjadi berkurang.
Dengan angka NFP tersebut tidak cukup meyakinkan bagi Fed untuk mengubah kebijakan moneter dalam waktu dekat ini. Selain itu hal ini juga mempertegas perkiraan dari pejabat Fed yang mengatakan bahwa lonjakan inflasi hanya bersifat transisi yang terbukti masih belum diimbangi oleh sektor tenaga kerja.
Menurunnya harapan akan perubahan kebijakan moneter dari Fed menjadi sentimen negatif bagi dolar dan juga yield obligasi pemerintah AS juga menurun yang menandakan suku bunga di AS akan tetap rendah untuk beberapa waktu mendatang.
Federal Reserve dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter FOMC pada pekan depan dengan tidak diharapkan akan terjadinya perubahan kebijakan moneter, meski demikian pasar akan mencermati komentar dari sejumlah pejabat Fed perihal waktu yang tepat untuk mengubah kebijakan moneter seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berjalan pasca pandemik yang sudah semakin terkendali.
Sebelum ini pejabat Fed dari Philadelphia – Patrick Harker yang mengatakan sudah saatnya harus mulai memikirkan tapering sementara pejabat lainnya termasuk Ketua Fed – Jerome Powell masih memerlukan sejumlah data penting lainnya sebelum memulai pembahasan tersebut.