Dolar AS masih cenderung melemah hari Selasa, melanjutkan rally penurunan dari sesi sebelumnya. Melemahnya greenback dipicu oleh aksi profit taking menjelang data inflasi di AS dan pertemuan moneter dari 3 bank sentral yaitu Bank Sentral New Zealand (RBNZ), Bank Sentral Kanada (BOC) dan Bank Sentral Jepang (BOJ).
Dengan data fundamental di AS yang cenderung menurun akhir-akhir ini membuat pasar semakin mengkhawatirkan akan peluang perubahan kebijakan moneter dari Fed yang menjadi tolok ukur kesuksesan pemulihan ekonomi di AS.
Pekan ini juga Ketua Fed – Jerome Powell akan memberikan testimoni perihal kebijakan ekonomi dan moneter di depan parlemen AS besok malam. Selain itu pasar juga akakn mencermati data ekonomi di China dan juga langkah moneter dari Bank Sentral China (PBOC).
Pertemuan moneter RBNZ dan BOC dijadwalkan pada esok hari disusul dengan testimoni semi annual Ketua Fed dilanjutkan dengan pertemuan moneter Bank Sentral Jepang di akhir pekan nanti.
Sementara itu, Poundsterling juga masih tertekan terhadap Dolar mendekati pembukaan kembali ekonomi minggu depan Meskipun masih terjadi peningkatan kasus baru varian baru covid-19 namun angka kematian cenderung menurun terus. Sehingga Perdana Menteri – Boris Johnson tetap optimis dan belum ada rencana penundaan pembukaan akses secara total tersebut.