Dolar diperdagangkan lebih rendah terhadap mata uang perdagangan lainnya pada hari Senin pasca rilis data sektor tenaga kerja Non-Farm Payroll yang mengecewakan. Diluar ekspektasi angka penambahan lapangan kerja Non-Farm Payroll di AS hanya sejumlah 559K atau dibawah perkiraan yang diharapkan mencapai angka 645K.
Meskipun penambahan ini bisa dikatakan meningkat dari periode sebelumnya 278K oleh optimisme akan pemulihan ekonomi seiring dengan semakin terkendalinya covid-19 dengan program vaksinasi. Namun tidak serta merta membuat penduduk AS untuk segera mencari lapangan kerja sehingga sektor ini tidak terlalu melonjak. Data lainnya berupa upah rata-rata juga mengalami penurunan dari 0.7% menjadi 0.5% yang masih lebih baik dari perkiraan turun tajam 0.2%.
Meskipun tingkat pengangguran berlanjut berkurang dari 6.1% menjadi 5.8% yang sedikit lebih baik dari perkiraan 5.9%. Namun data sektor tenaga kerja ini masih belum cukup meyakinkan bagi Fed untuk melakukan perubahan kebijakan moneter Fed dalam waktu tidak lama seperti yang selama ini menjadi spekulasi pasar.
Federal Reserve dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter FOMC pada pekan mendatang, sebelumnya para pejabat Fed juga menegaskan 2 faktor yang dapat mengubah kebijakan moneter adalah inflasi dan terserapnya sektor tenaga kerja secara penuh. Inflasi yang tinggi saat ini pun oleh para pejabat senior Fed diperkirakan hanya bersifat transisi sehingga masih diperlukan data lebih banyak lagi dari kedua variabel tersebut untuk betul-betul searah dengan yang diinginkan Fed.