Dolar kembali menguat pada Jumat pagi, didorong oleh set data tenaga kerja AS yang meningkat.
Pada sesi sebelumnya, data klaim pengangguran di AS turun hingga hampir sama seperti sebelum pandemik melanda yaitu sebanyak 360K dari periode sebelumnya yang di revisi lebih banyak dari 375K menjadi 386K. Angka tersebut merupakan angka terendah sejak pertengahan Maret 2020 diawal pandemik lalu. Sejak akhir Mei tahun lalu angka klaim pengangguran terus berada diatas angka 400K sehingga memaksa pemerintah setidaknya di 20 negara bagian di AS membuat anggaran program khusus pengangguran akibat pembatasan atau lockdown karena pandemik.
Rilis data lainnya cukup mixed dengan indeks manufaktur di Philadelphia turun ke 21.9 dari periode sebelumnya 30.7. Namun diimbangin dengan data yang sama di negara bagian New York yang meningkat tajam ke 43.0 dari periode sebelumnya 17.4. Sedangkan Industrial Production & Capacity Utilization juga mengalami penurunan.
Sementara itu Ketua Fed – Jerome Powell dalam pidato semalam masih menyuarakan hal senada dengan hari sebelumnya yang mengatakan inflasi memang terus meningkat dan hal ini diluar ekspektasi Fed, namun masih cukup yakin bahwan kenaikan inflasi tetap hanya bersifat transisi sehingga masih belum perlu untuk normalisasi kebijakan moneter yang longgar saat ini.
Hari ini Bank Sentral Jepang (BOJ) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter hanya waktunya masih tentatif.