Dolar berbalik menguat terhadap mata uang utama lainnya setelah rilis minutes FOMC yang menegaskan pengurangan program QE atau tapering dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
Pejabat Fed dalam pertemuan moneter FOMC lalu merasa perkembangan yang cukup substansial pada pemulihan ekonomi dan sepakat perlu mempersiapkan tindakan jika inflasi dan resiko lainnya terbukti terus meningkat.
Ketua Fed cabang Boston – Raphael Bostic semalam juga kembali menyampaikan hal senada dengan mengatakan sudah dekat waktunya untuk tapering. Bostic juga mengatakan inflasi mungkin akan turun namun tidak akan sampai turun dibawah 2% seperti yang merupakan target Fed. Bostic menambahkan jika penundaan akan membuat sistem ekonomi dan keuangan menjadi tidak stabil. Optimisme ini diharapkan akan semakin meningkat pada pertemuan moneter FOMC berikutnya pada 29 Juli mendatang.
Sementara Poundsterling juga terus melemah terhadap Dolar lebih dikarenakan oleh perbedaan pandangan Bank Sentral Inggris (BOE) dan Fed yang bertolak belakang. Fed yang sudah merubah pandangannya terhadap kondisi terkini di AS sedangkan BOE masih menganggap inflasi hanya bersifat sementara. Gubernu BOE – Andrew Bailey beberapa waktu mengaakan tidak perlu over reaksi terhadap tingginya inflasi saat ini karena hanya temporer dan akan kembali turun sesuai target BOE.
Namun rencana pembukaan akses secara total oleh pemerintah Inggris berpotensi untuk terus mendorong inflasi lebih tinggi. Sementara fundamental hanya data dari sektor perunahan masih mixed dengan indeks harga perumahan dari Halifax turun untuk pertama kali sejak Januari sedangkan data dari RICS pagi justru naik di beberapa wilayah tertentu di Inggris.