Dolar AS masih terus menguat pada perdagangan hari Senin, seiring dengan laporan Non-Farm Payroll Jumat lalu yang sangat baik. Penambahan lapangan kerja di AS meningkat tajam sebanyak 916K yang melampaui perkiraan 652K dan data periode sebelumnya juga direvisi naik dari 379K menjadi 468K.
Tentu saja hal ini semakin mempertegas pemulihan ekonomi dari krisis akibat pandemik yang sudah berjalan lebih dari 1 tahun terakhir. Karena selain inflasi yang menjadi tolok ukur adanya perubahan kebijakan moneter bagi Federal Reserve adalah sektor tenaga kerja ini.
Data tingkat pengangguran juga turun 6% sesuai perkiraan dari periode sebelumnya 6.2%. Sementara upah rata-rata menurun untuk pertama kali sejak Juni tahun lalu sebanyak -0.1% melebihi perkiraan turun ke 0.1% dari periode sebelumnya 0.3%. Dengan data yang solid ini namun reaksi di pasar terbatas dikarenakan berbarengan dengan libur paskah dimana sebagian besar pasar atau bursa tidak beroperasi.
Meskipun demikian, yield obligasi 10 tahun pemerintah AS kembali naik hingga 1.717% atau naik 4 bps dari periode sebelumnya. Harapan akan pemulihan ekonomi di AS semakin besar setelah lebih dari 38% atau 1 dari 5 penduduk dewasa mendapatkan vaksin.
Prospek pemulihan ekonomi di AS didukung oleh memasukinya musim semi dan menjelang musim panas yang merupakan musim belanja setelah dibagikannya dana bantuan dari paket stimulus baru akan membuat aktifitas ekonomi semakin meningkat. Pusat pengendalian penyakit menular AS (CDC) bahkan sudah memperbolehkan penduduk yang sudah divaksinasi untuk melakukan perjalanan sehingga industri transportasi juga diharapkan akan segera pulih.
Sementara itu, Euro relatif masih tertekan terhadap Dolar seiring dengan belum adanya tanda-tanda pemulihan dan terus dibayangi oleh gelombang pandemik ketiga. Berbeda dengan mitra dagangnya AS dan Inggris yang mulai membuka lockdown, di kawasan Eropa justru kembali memperpanjang masa berlaku lockdown. Seperti yang sduah dilakukan di Italia dan Prancis dan menyusul di Jerman.
Ketertinggalan dalam program vaksinasi mengakibatkan meningkatnya kasus baru pasien covid-19 membuat kawasan Uni Eropa terancam gelombang ketiga pandemik. Hari ini di Jerman. Prancis dan Italy masih libur sedangkan data ekonomi yang akan dirilis pekan ini adalah data sektor tenaga kerja, PMI di sektor jasa, Factory order dan industrial productioan di Jerman.