Selasa (01/03) pagi di Asia, dolar AS alami kenaikan. Rubel cukup stabil setelah jatuh ke rekor level terendah, sementara yen safe haven stabil setelah mencatatkan reli terbesarnya dalam hampir tujuh minggu. Namun, fokus investor tetap pada invasi Rusia ke Ukraina.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik 0,17% menjadi 96,856.
USD/JPY melonjak naik tipis di 115,17. Rupiah bergerak naik 0,12% ke 14.347,7 per dolar AS.
AUD/USD turun tipis 0,18% ke 0,7248, dengan dolar Australia yang sensitif terhadap risiko diperdagangkan berada di dekat level tertinggi hampir satu minggu. Reserve Bank of Australia akan memberikan keputusan kebijakannya kemudian. Pasangan NZD/USD turun tipis 0,12% menjadi 0,6752.
Pasar mata uang agak tenang setelah pejabat Rusia dan Ukraina mengadakan putaran pertama perundingan gencatan senjata. Rubel juga mendapatkan kembali beberapa kerugian dramatisnya di awal minggu, ketika jatuh sebanyak 30%. Namun, tekanan pada Rusia tetap ada dari sanksi Barat dan sekutu juga mengeluarkan beberapa bank Rusia dari jaringan SWIFT global.
Central Bank of the Russian Federation (Bank of Russia) menerapkan kenaikan suku bunga darurat sebesar 20% dan langkah-langkah lainnya. Rubel terakhir diperdagangkan di 102.
Volatilitas mata uang berada pada level tertinggi 14 bulan pada hari Senin, menurut indeks Deutsche Bank.
Berita dari Ukraina tetap suram, karena perundingan Rusia-Ukraina tidak menghasilkan resolusi. Pertempuran berkecamuk saat Barat berupaya meningkatkan upaya untuk mengisolasi Rusia.
Ketidakstabilan akan menjaga tawaran mata uang safe haven dan euro di bawah tekanan, sementara dolar Australia sejauh ini bertahan karena harga komoditas yang lebih tinggi dan juga jarak geografis Australia dari konflik, catatan itu menambahkan.
USD/CNY naik tipis 0,03% menjadi 6,3116. Data China yang dirilis sebelumnya menunjukkan inndeks manajer pembelian menufaktur (PMI) Februari tercatat sebesar 50,2, sedangkan PMI non manufaktur sebesar 51,6.
GBP/USD sedikit turun 0,09% ke 1,3408.
Imbal hasil benchmark 10 tahun AS mundur ke level terendah hampir satu bulan sebelumnya, yang membebani dolar. Investor mencari keamanan di Treasuries, bahkan ketika Federal Reserve AS siap untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya Maret 2022.
Krisis di Ukraina juga telah mendorong investor untuk mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Fed 50 basis poin menjadi hanya 8,5%, menurut alat Fedwatch CME. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada hari Senin mengatakan bahwa ia tidak mengesampingkan langkah setengah poin persentase.