Harga Emas dunia melonjak lebih dari 2 persen pada penjualan Rabu, untuk mencapai level psikologisnya di USD1.700, menyusul pelemahan Dolar AS dan imbal hasil obligasi.
Harga Emas di pasar spot meningkat 2,5 persen menjadi USD1.714,24 per ounce, sementara Emas berjangka Amerika Serikat ditutup 2,2 persen lebih tinggi menjadi USD1.717.
Di awal sesi, Emas menyentuh USD1.716,83, level tertinggi sejak 6 Oktober, dan meningkat lebih dari USD100 per ounce sejak mencapai tingkat terendah lebih dari dua bulan di USD1.615,58 minggu lalu.
Indeks Dolar (Indeks DXY) menurun 0,6 persen ke level terendah hampir dua minggu terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat Emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury juga merayap lebih rendah.
Data indeks harga konsumen Amerika akan dirilis Kamis, dengan ekonom memperkirakan pelemahan angka inti bulanan dan tahunan masing-masing menjadi 0,6 persen dan 6,6 persen.
Meski Emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga yang lebih tinggi menaikkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu harga perak meningkat hampir 3 persen menjadi USD21,38 per ounce, tertinggi sejak akhir Juni dan platinum melonjak 2,2 persen menjadi USD999,14 sementara paladium bergerak naik 1,8 persen menjadi USD1.928,64.