Harga emas bergerak turun pada Rabu, dan berada dilajur zona merah untuk sesi keenam berturut-turut. Pasar telah mengurangi estimasi jangka panjang mereka pada logam mulia tersebut karena turbulensi Timur Tengah telah sedikit menjauh dari sorotan dan investor merasa lebih percaya diri terhadap kenaikan berkelanjutan ekuitas global dan aset berisiko lainnya.

Emas batangan diperdagangkan pada harga $2.618 per ons sore ini, turun dari harga pembukaan $2.623 per ons. Meredanya tensi di Timur Tengah bukanlah satu-satunya hal yang membebani. Penurunan valuasi emas juga terjadi dalam konteks penguatan dolar — dolar AS mendominasi ruang valas karena prospek pemotongan suku bunga besar lainnya sebagian besar telah memudar. Terutama setelah AS mengeluarkan laporan penggajian nonpertanian yang sangat besar minggu lalu.

Dengan latar belakang ini, emas telah turun 2,6% dari rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada akhir September. Apa yang terjadi selanjutnya mungkin akan semakin menekan emas, Federal Reserve akan merilis notulen rapat terakhir tiga minggu lalu ketika para pejabat memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Selain itu, besok adalah hari dirilisnya laporan inflasi dan para pedagang akan terpaku pada pengaturan monitor ganda mereka untuk melihat apakah harga konsumen akan terus merosot menuju target Fed sebesar 2%.