Gambaran pasar Forex hari ini cukup mencuri perhatian. Selain USD/JPY yang melemah 0,60% dan EUR/USD yang turun 0,40%, tidak ada selisih yang melebihi 0,10% pada pair mata uang utama.
EUR/USD turun sebesar 0,10%, menuju 1,207. Sementara, celah mata uang lainnya terhadap Dolar AS bahkan tidak dapat terukur (Pound, Franc Swiss, Dolar Kanada).
Namun, data hari itu sangat kuat di Amerika Serikat: Indeks kepercayaan konsumen dari The Conference Board melonjak lebih dari 12 poin, dari 109 menjadi 121,7 (salah satu peningkatan terkuat dari bulan ke bulan dalam sejarah). Indeks manufaktur dari The Fed wilayah Richmond, naik hingga 17 poin, mengindikasikan adanya perbaikan di sektor manufaktur.
Satu jam sebelumnya, indeks aktivitas real estat Case Shiller mencapai +12% (dibandingkan dengan +11,7% yang diharapkan), kembali meningkat tajam seperti seluruh sektor real estat sejak Juni 2020.
Federal Reserve memulai diskusi kebijakan yang akan berlangsung selama dua hari pada hari ini, di mana pada akhirnya institusi ini kemungkinan akan memilih ‘status quo‘.
Sepertinya, Jerome Powell akan menghadapi kesulitan dalam mencari argumen baru untuk “memikat” pasar, sementara pandangannya terhadap inflasi (yang tidak, dan tidak akan menjadi masalah hingga akhir 2021) sudah dipandang berani, namun keputusan mempertahankan suku bunga rendah itu bergantung pada Powell.
The Fed kemungkinan akan menunggu angka ketenagakerjaan dan aktivitias ekonomi untuk pulih ke level sebelum pandemic Covid-19, dan perkembangan yang berkelanjutan dalam lingkungan Kesehatan sebelum mempertimbangkan penyesuaian apapun dalam tarif.
Sementara, di sisi lain dari Pasifik, Bank Sentral Jepang pada hari Selasa memutuskan status quo moneter. “Bank Sentral Jepang masih berekspektasi bahwa inflasi akan jauh di bawah targetnya yaitu 2%, yang berarti bahwa kebijakan keuangan akan tetap longgar” komentar dari Lee Hardman, analis di MUFG.