EURUSD mengawali pekan sedikit lebih tinggi karena trader akan memerhatikan data ekonomi, termasuk data inflasi AS di hari Selasa. Euro, yang sedang jatuh tajam terhadap Dolar dari awal tahun, justru menguat sejak awal bulan. Dolar menggagalkan prediksi penurunan tajam yang telah berlipat di akhir 2020 dengan prospek pendalaman defisit AS.
Dolar telah mencetak kuartal pertama terbaiknya sejak 2015. Sebagai gantinya, nilai Euro menyusut hampir 4% dalam tiga bulan akibat kemerosotan prediksi pemulihan dan kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara AS dan zona Eropa.
Sebagai tambahan, pada acara wawancara hari Minggu Ketua Bank Sentral AS Jerome Powell memperkirakan bahwa ekonomi AS “berada di titik infleksi” dengan rebound di pertumbuhan dan pekerjaan di beberapa bulan mendatang.
Bank sentral AS berjanji untuk tetap melonggarkan kebijakan moneternya guna membantu pemulihan, tapi banyak pelaku pasar percaya bahwa pemulihan akan terjadi dengan pesat dan inflasi dapat bergerak tidak terkontrol sehingga institusi tersebut terpaksa untuk menaikkan suku bunga utamanya.
Menurut grafik, EURUSD telah berhasil naik ke atas USD 1,18739. Titik resistansi yang berubah menjadi titik support ini juga diperkuat oleh dukungan MA 200 hari. Maka dari itu, pembeli harus mempertahankan titik utama ini untuk menghindari kembalinya kita ke sisi bawah di saluran jangka panjang di sekitar USD 1,1770.
Dalam jangka pendek, Euro masih terkunci di saluran turun (kisaran paralel di grafik mingguan). Dengan demikian, terobosan USD 1,2050 akan memperkuat skenario pemulihan tren naik yang akan datang. Pasangan mata uang ini bisa memulai gelombang tren naik baru. Terobosan USD 1,2050 akan menyebabkan akselerasi menuju USD 1,2180 dan kemudian menuju titik tinggi sebelumnya.
Di sisi lain, sinyal peringatan untuk penjual adalah penembusan di bawah USD 1,1710. Ini bukan pertanda baik untuk waktu yang akan datang dan pasar akan mengambil risiko pembalikan tren ke sekitar USD 1,1500.