Pada perdagangan hari Jumat sesi awal pasar AS, data terbaru yang dirilis oleh Amerika Serikat sangat kuat: indeks PMI manufaktur dan industri jasa Markit bulan April mencapai rekor tertinggi, dan jumlah total penjualan rumah baru bulan Maret juga mencapai level tertinggi dalam hampir 15 tahun.
Saat data dirilis, harga emas mengalami dua gelombang aksi penjualan secara beruntun. Data menunjukkan bahwa kontrak berjangka emas paling aktif COMEX diperdagangkan sejumlah 2.760 lot dalam satu menit pada tanggal 23 April pukul 22.02 (waktu Beijing) dengan total kontrak perdagangan senilai $491 juta, kemudian diperdagangkan dengan jumlah 3.348 lot dalam waktu satu menit pada pukul 22.17, dengan total nilai transaksi sebesar $594 juta.
Aksi penjualan dalam skala besar menyebabkan harga emas anjlok, dan sempat turun hingga $1.770/ons. Meskipun sempat terjadi rebound tipis menjelang penutupan pasar, tetapi tetap terjadi penurunan dari level tertinggi $1.796 hingga harga penutupan $1.776 per ons.
Prospek pergerakan harga emas dalam minggu ini akan dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga the Fed. Dari pernyataan pejabat Fed di berbagai kesempatan dan kemudian pengesahan dari Ketua Fed Powell, pasar memprediksi tidak ada perubahan kebijakan yang akan diumumkan pada keputusan suku bunga kali ini, Jika Powell tidak mengumumkan bahwa akan mengurangi pembelian imbal hasil obligasi di masa mendatang, pasar percaya bahwa emas akan diincar sebagai aset lindung nilai terhadap risiko depresiasi dolar AS.
Tentu saja, selain itu masih ada kenaikan pajak atas capital gain untuk orang kaya di Amerika, pandemi yang tidak terkendali di India, negosiasi nuklir Iran, dan aksi penjualan Bitcoin, semua ini merupakan dukungan untuk harga emas.
Namun, investor juga perlu memperhatikan pergerakan tren imbal hasil obligasi AS, jika imbal hasil terus rebound, maka akan memberikan tekanan pada harga emas.
1760 akan menjadi pivot point dalam minggu ini. Jika harga emas dapat tetap berada di atas titik ini, prospek pasar memiliki peluang tinggi untuk menembus batas psikologis $1.800/ons. Jika menembus turun, maka berpotensi turun hingga ke $1.745/ons.
Taktik trading:
Setiap koreksi XAUUSD merupakan peluang baik untuk masuk posisi Beli (Buy). Setelah profit, majukan Stop Loss (SL) untuk menjaga keamanan dana dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Jika terkena Stop Loss (SL), maka kita bisa terus memperhatikan setiap koreksi penurunan, maka bisa terus mengambil posisi Beli (Buy) di harga rendah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Poin Pembelian pertama: Jika menembus naik (1780) atau setelah Gap Up pada pembukaan dapat cari titik koreksi terus lakukan Buy, terapkan Stop-loss sebesar $5, target TP di: 1793/1802/1808. Jika terkena stop-loss, perhatikan poin pembelian kedua. Jika tidak tembus, terus lakukan Buy di harga rendah;
Poin Pembelian kedua: Jika menembus turun (1765) maka dapat menunggu penurunan jenuh dan cari posisi Buy dengan target TP: 1784/1793/1802. Terapkan Stop-loss sebesar $5. Jika terkena stop-loss, maka dapat mencari titik rebound untuk melakukan Jual (Sell). Target untuk Jual (Sell) seperti yang tercantum:
Poin pembelian Jual: jika turun menembus (1760) maka dapat mencari titik rebound untuk melakukan Jual (Sell), terapkan Stop-loss sebesar $5. Jika terkena stop-loss, maka dapat mencari titik koreksi untuk melakukan Beli (Buy). Target untuk Beli (Buy) dapat mengikuti poin pembelian ketiga yang tercantum:
Imbal Hasil Obligasi AS melonjak ada kemungkinan akan menekan harga emas turun.
Target untuk Jual (Sell): target pertama (1748), target kedua (1742), dan target ketiga (1737).
Strategi ini berlaku berulang kali hingga akhir bulan April.