
Harga emas naik pada Senin siang, dibantu oleh melemahnya dolar, sementara keterlambatan dalam mencapai perdamaian di Ukraina dan kekhawatiran atas kebijakan tarif AS memicu permintaan logam mulia sebagai aset safe haven.
Harga emas spot naik 0,2% menjadi $2.863,37 per ons pada pukul 15.00 WIB.
Indeks dolar turun 0,4% dari level tertinggi lebih dari dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan Presiden AS Donald Trump berakhir dengan bencana pada hari Jumat, menambah ketidakpastian pada pasar keuangan yang sudah gelisah karena melemahnya data ekonomi dan volatilitas seputar kebijakan perdagangan AS.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada hari Minggu bahwa tarif pada Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada hari Selasa, tetapi Trump akan menentukan apakah akan tetap pada level 25% yang direncanakan.
Trump mengatakan akan menambahkan tarif 10% lagi untuk barang-barang China pada hari Selasa, yang secara efektif menggandakan bea masuk 10% yang dikenakan pada tanggal 4 Februari.
Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa belanja konsumen AS secara tak terduga turun pada bulan Januari, tetapi kenaikan inflasi dapat menjadi alasan bagi Federal Reserve untuk menunda pemotongan suku bunga untuk beberapa waktu.
Meskipun emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, emas batangan kehilangan daya tariknya dalam lingkungan suku bunga yang tinggi.
Di antara logam lainnya, platinum spot turun 0,3% menjadi $944,7 per ons dan paladium naik 0,7% menjadi $925,25.
Permintaan untuk logam mulia industri platinum dan paladium kemungkinan akan turun jika tarif yang diusulkan oleh pemerintahan Trump pada impor mobil AS melemahkan penjualan kendaraan, kata para analis.
Perak spot naik 0,3% menjadi $31,24.