![](https://www.mentarimulia.co.id/wp-content/uploads/2021/08/gold-bars-2467833_960_720.jpg)
Harga emas naik tipis pada Kamis pagi, karena pasar mengikuti perkembangan rencana tarif Presiden AS Donald Trump, yang dapat memicu perang dagang global, sementara investor menunggu data inflasi AS yang akan dirilis hari ini.
Harga emas spot naik 0,1% menjadi $2.906,87 per ons pada pukul 09.06 WIB, setelah harga turun lebih dari 1% menyusul rilis indeks harga konsumen AS pada sesi sebelumnya. Emas batangan mencapai rekor tertinggi $2.942,88 pada hari Selasa.
Indeks harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari, memperkuat pesan Federal Reserve bahwa mereka tidak terburu-buru untuk melanjutkan pemotongan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi.
Ketua Jerome Powell mengatakan kepada Komite Layanan Keuangan DPR bahwa data tersebut merupakan bukti lebih lanjut bahwa pertempuran Fed dengan kenaikan harga belum berakhir, dan berarti pemotongan suku bunga lebih lanjut harus menunggu hingga jelas bahwa inflasi akan kembali ke target Fed sebesar 2%.
Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi melemahkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.
Trump pada hari Rabu mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif timbal balik secepatnya pada Rabu malam pada setiap negara yang mengenakan bea atas impor AS, dalam sebuah langkah yang meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya perang dagang global dan mengancam akan mempercepat inflasi AS.
Investor mencermati data Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis hari ini untuk wawasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter.
Perak spot naik 0,1% menjadi $32,26 per ons, platinum stabil pada $992,32 dan paladium menguat 0,2% menjadi $975,48.