Indeks Dolar (DXY) telah mencoba untuk rebound sejak Rabu lalu setelah jatuh ke titik terendah selama 5 bulan, di bawah 90 poin minggu lalu. Dolar telah berhasil naik kembali menuju tanda simbolis di posisi 90 poin di bawah penurunan, melemah karena indikator makroekonomi yang lemah dan penurunan ekspektasi investor terhadap kenaikan suku bunga the Fed.
Memang, kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada akhir tahun telah turun dari 15% pada akhir April menjadi 6% minggu lalu diikuti dengan data ekonomi yang beragam, seperti yang terjadi di Citigroup Economic Surprise Index, yang baru-baru ini turun mendekati 0 untuk pertama kalinya sejak awal pandemi.
Laporan Upah Non-Pertanian (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang sangatlah penting bagi dolar, karena pemulihan pada pasar kerja adalah kunci dari kebijakan moneter the Fed. Semakin cepat pasar kerja kembali ke tingkat sebelum krisis, semakin cepat pihak Federal Reserve akan mulai menormalkan kebijakan moneter. Konsensus saat ini mengumumkan sebesar 650.000 pekerjaan diciptakan pada bulan Mei, 600.000 di antaranya berada di sektor swasta.
Saat kita menunggu data Upah Non-Pertanian (NFP) pada hari Jumat, Indeks Dolar (DXY) kemungkinan akan tetap stabil kecuali indeks manufaktur dan Non-Manufaktur ISM, revisi IMP flash, serta produksi industri dan penjualan ritel Zona Euro berbeda terlalu jauh dari konsensus.
Dari sisi analisis teknikal, keluarnya DXY dari pola descending wedge di posisi atas tanpa momentum bullish yang signifikan memerlukan perhatian. DXY mencoba untuk memperpanjang kenaikannya pada hari Jumat setelah perilisan inflasi inti PCE, tetapi dolar kehilangan keuntungannya di penghujung hari.
Akan lebih baik jika menunggu penutupan harian di atas rata-rata pergerakan (MACD) 20 hari, yang saat ini berada di posisi 90,27 poin, untuk mengantisipasi rebound pada dolar. Jika demikian, prospek akan menjadi bullish dalam jangka pendek ke titik tertinggi selama bulan Mei di posisi 91,41 poin, kemudian titik tertinggi selama bulan April di posisi 93,47 poin.
Penurunan hingga ke bawah titik terendah selama bulan Januari di sekitar 89,16 poin akan membatalkan prospek bullish dan melanjutkan tren turun.