Hanya 266.000 pekerjaan yang tercipta di Amerika Serikat pada April, dibandingkan dengan perkiraan para ekonom sebanyak satu juta pekerjaan! Data ketenagakerjaan yang dirilis Jumat lalu di seberang Atlantik merupakan sebuah kejutan yang amat besar, yang mengakibatkan dolar dan nilai suku bunga AS jatuh.
Dalam pasar forex, indeks dolar jatuh 0,73% ke angka 90,22 poin dan menggiringnya kembali ke titik terendah sejak akhir Februari terhadap 6 mata uang acuan (Euro, Franc Swiss, Pound Sterling, Dolar Kanada, Yen, dan Krone Swedia). Sebaliknya, Euro naik 0,81% terhadap Dolar AS ke $1,2153 pada pasar perdagangan antar-bank New York.
Dolar AS pun dirusak oleh data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan, yang menunjukkan pemulihan ekonomi tidak merata dan tidak sekuat yang diharapkan, dan juga Federal Reserve tidak akan mengurangi dukungannya untuk pasar dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat bisa dikatakan mengecewakan pada bulan April: 266.000 pekerjaan tercipta bulan lalu, dibandingkan dengan 770.000 di bulan Maret, dan sangat jauh dari perkiraan yakni satu juta pekerjaan. Tingkat pengangguran bahkan naik sedikit menjadi 6,1% dari 6% di bulan Maret, dibandingkan dengan 5,8% yang diharapkan oleh para ekonom. Berita buruk lainnya, jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di bulan Februari dan Maret direvisi dan turun sebesar 78.000 di kedua bulan tersebut.
“Ini adalah kejutan besar,” kata Matt Maley, direktur strategi pasar di Miller Tabak & Co, “Ini akan sangat berpengaruh dalam rotasi besar yang kita lihat baru-baru ini. Penurunan imbal hasil 10 tahun AS akan merugikan bank dan membantu saham-saham teknologi. Ini juga akan menyebabkan beberapa masalah untuk komoditas, yang telah naik sangat kuat untuk mengantisipasi inflasi yang lebih tinggi.”
Bos Fed Minneapolis, Neel Kashkari mengatakan bahwa angka lapangan kerja menunjukkan ekonomi AS masih jauh dari kondisi ketenagakerjaan yang ideal. Dia menambahkan bahwa dia memiliki “nol simpati” untuk kritik Wall Street terhadap dukungan besar Fed, sementara jutaan orang Amerika masih menganggur.
Terlepas dari pemulihan pertumbuhan yang solid di seberang Atlantik, sekitar 8,5 juta dari 22 juta pekerjaan yang hilang tahun lalu oleh krisis pandemi Covid-19 belum diciptakan kembali, sementara kondisi ketenagakerjaan yang terpenuhi adalah salah satu mandat utama Fed, dengan inflasi tahunan sekitar 2%.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga menekankan bahwa angka-angka ini menunjukkan bagaimana “jalan menuju pemulihan penuh ekonomi AS itu masih panjang”. Namun, dia menyatakan keyakinannya bahwa “ekonomi akan kuat dan sejahtera di tahun ini dan tahun 2022”.
Di pasar obligasi, suku bunga sangat fluktuatif setelah pengumuman data ketenagakerjaan. Mereka awalnya jatuh sebelum pulih. Performa imbal hasil obligasi AS 10-tahun turun menjadi 1,47% setelah pengumuman angka ketenagakerjaan (dibandingkan dengan 1,57% pada Kamis malam) sebelum kembali ke 1,57%. Nilai “30 tahun” turun menjadi 2,15% (dibandingkan 2,24% pada Kamis malam) sebelum naik menjadi 2,27%.
Dari perspektif teknis, pandangan terhadap DXY pun beragam. Indeks berhasil bertahan di atas level support kritis 90 setelah jatuh di bawah grafik kurva jangka panjangnya pada hari Jumat. Jika dolar terus melemah di awal pekan, hal menarik berikutnya adalah level 89,2 yang terakhir terlihat pada Januari.
Di sisi lain, rebound bullish bisa membuat DXY bergerak lebih dekat ke tingkat retracement Fibonacci 0,786 di sekitar 90,50. Pedagang dapat memainkan pola pemulihan support dan memasuki posisi buy pada titik harga ini dengan berhenti di sekitar level 89,95.
Level Support dan Resistance:
R3 92,570
R2 92,000
R1 91,300
S1 89,807
S2 89,200
S3 88,233