Dolar merosot ke level terendah baru dalam satu bulan terhadap euro dan palung 2 1/2 tahun terhadap sterling setelah data ekonomi makro AS yang lemah semalam meningkatkan peluang untuk pemotongan suku bunga super besar kedua pada pertemuan Federal Reserve berikutnya.
Yuan Tiongkok menguat ke level tertinggi baru dalam 16 bulan, sempat melewati level penting 7 per dolar dalam perdagangan luar negeri, sebelum mundur menjadi datar pada 7,0126 per dolar pasca stimulus yang diluncurkan bank sentral Tiongkok.
Yen stabil pada 143,23 per dolar, setelah sebelumnya beralih antara kenaikan dan penurunan moderat.
Secara keseluruhan, dolar tetap melemah. Euro naik 0,14% menjadi $1,11945 setelah sebelumnya mencapai $1,1199 untuk pertama kalinya sejak 26 Agustus.
Sterling naik tipis menjadi $1,34165, dan sebelumnya mencapai level tertinggi baru sejak Maret 2022 di $1,3430.
Semalam, data menunjukkan kepercayaan konsumen AS secara tak terduga turun menjadi 98,7 bulan ini dari 105,6 yang direvisi naik pada bulan Agustus. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak Agustus 2021.
Peluang pemangkasan suku bunga Fed sebesar 50 basis poin pada pertemuan November melonjak menjadi 60,4% dari 53% sehari sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Sementara itu, dolar Australia AUDUSD awalnya mencapai level tertinggi sejak Februari tahun lalu di $0,6908 tetapi kemudian merosot kembali hingga bertahan di $0,68935 setelah angka inflasi menunjukkan sedikit penurunan, yang berpotensi memicu pemangkasan suku bunga lebih awal oleh bank sentral.