Level tertinggi lebih dari lima bulan akhirnya mulai ditinggalkan oleh emas. Hal ini terjadi karena data penjualan ritel Amerika yang baik untuk periode Oktober memperkuat dolar, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Emas di pasar spot melemah 0,6 persen menjadi 1.851,80 dolar AS per ounce setelah sebelumnya menyentuh 1.876,90 dolar AS per ounce, tingkat tertinggi sejak 14 Juni.
Emas sempat melonjak lebih dari 2 persen sejak Selasa setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS melonjak pada Oktober.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,7 persen lebih rendah menjadi 1.854,10 dolar AS per ounce.
Penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat lebih dari ekspektasi, pada Oktober, memberikan dorongan ekonomi di awal kuartal keempat dan mengirim dolar ke level tertinggi 16 bulan. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa konsumsi dapat mengatasi lonjakan harga dan tetap cukup kuat, yang positif bagi selera risiko.
The Fed tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga, tetapi bank sentral harus menunggu untuk mengukur apakah inflasi dan kekurangan tenaga kerja terbukti lebih tahan lama, menurut Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin.
Kenaikan suku bunga cenderung membebani emas, karena mendorong imbal hasil obligasi, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning.
Logam lainnya, perak turun 0,9 persen menjadi 24,83 dolar AS per ounce dan platinum anjlok 2,2 persen menjadi 1.063,51 dolar AS per ounce. Paladium naik 0,5 persen menjadi 2.163,92 dolar AS per ounce, mencapai level tertinggi dalam sebulan.
Sementara itu, GBP/USD turun ke 1.33990, sedangkan EUR/USD turun ke 1.12777. AUD/USD melemah ke 0.72628. USD/JPY juga melonjak ke 114.884.