Kamis (21/10) pagi WIB harga emas berjangka naik berbalik arah dari kemarin. Hal ini terjadi karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan masalah rantai pasokan meningkatkan daya tarik logam.
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange mengalami kenaikan sebesar 14,4 USD atau setara 0,81% dan menjadi ditutup pada 1.784,89 per ounce. Dolar pun merosot.
Bob Haberkom mengungkapkan bahwa tercipta kekhawatiran mengenai apa yang terjadi dengan krisis pasokan dan kurangnya tindakan dari Federal Reserve AS dalam menanggapi inflasi. Emas sering dianggap sebagai rilai lindung inflasi.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang dijadikan acuan mundur setelah mencapai level tertinggi lima bulan juga memicu kenaikan emas.
Emas akan melihat perubahan Cecil setelah menembus level 1.800 dolar AS per ounce menurut Rhona O’Connel.
Investor pun sedang menunggu indeks manager pembelian (PMI) manufaktur AS dan indikator inflasi lainnya yang akan dirilis besok.
Logam Julia lainnya, platinum untuk pengiriman Januari mengalami kenaikan 5,2 dolar AS atau setara 0,5% dan menjadi ditutup pada 1,052,30 dolar AS per ounce. Perak pun naik 2,35% hingga ke harga 24,445 dolar per ounce.
Di sisi lain, EUR/USD alami kenaikan hingga ke 1.16595. Begitu pula pada GBP/USD, terjadi kenaikan sampai ke harga 1.8222. AUD/USD pun meningkat ke 0.75395, namun USD/JPY turun ke 114.279.