Jumat (01/10) pagi WIB, dolar anjlok akibat tekanan kenaikan klaim pengangguran mingguan AS. Investor pun memperkuat keuntungan mereka setelah kenaikan tajam dalam sebelumnya.
Data menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal AS naik untuk minggu ketiga berturut-turut menjadi 362.000 untuk periode yang berakhir 25 September.
Pertumbuhan ekonomi AS juga mengalami percepatan di kuartal kedua sebesar 6,7%, berkat uang bantuan pandemi dari pemerintah yang mendorong pembelanjaan konsumen.
Pada bulan September, dolar berakhir naik 1,7%, kenaikan bulanan kedua berturut-turut. Untuk kuartal ketiga, dolar naik 2,0%. Indeks dolar yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya mencapai 94,504, tertinggi sejak 28 September tahun lalu.
Penguatan dolar baru-baru ini terjadi walaupun ada plafon utang AS di Washington yang mengancam akan menutup sebagian besar pemerintahan.
AUD menguat 0,8% sampai 0,72321 dolar AS, setelah anjlok 0,9% semalam, karena harga bijih besi reli menjelang liburan Golden Week di tujuan perdagangan utama Australia, China.
Sementara itu, USD/JPY turun ke 111,267. EUR/USD pun melemah tipis ke 1,15723, sedangkan pasangan GBP/USD naikk hingga 1,34534.