Dolar melemah terhadap mata uang lainnya pada hari Jumat seiring dengan data inflasi CPI AS yang lebih rendah pada minggu ini. Dengan naik 0.6% yang lebih baik dari perkiraan turun 0.4% dari periode sebelumnya 0.8%. Sementara data Core yang tidak menyertakan makanan dan BBM juga senada dengan naik 0.7% yang lebih baik dari perkiraan turun 0.5% dari periode sebelumnya 0.9%.
Namun jika dibandingkan dengan data yang sama dengan periode setahun sebelumnya terjadi lonjakan yang cukup tajam yaitu mencapai 5% yang jauh melampaui target Fed yang hanya 2% sehingga berpeluang besar bagi Fed untuk mengubah proyeksi inflasinya pada pertemuan moneter FOMC pekan depan. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak tahun 2008 yang lalu.
Sebelumnya sebagian besar pejabat Fed terus menegaskan akan terjadi lonjakan inflasi namun kenaikan tersebut hanya bersifat transisi. Dan pendekatan yang digunakan oleh Fed adalah berdasarkan data-data bukan perkiraan sehingga meskipun kali ini jauh diatas target Fed, hal ini tetap tidak akan mengubah kebijakan moneter Fed. Fed perlu lebih dari data tunggal untuk bersiap mengubah kebijakan moneternya. Perlu lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa inflasi berpotensi menjadi tidak terkendali sebelum kebijakan moneter dirubah.
Selain inflasi Fed juga menargetkan sektor tenaga kerja yang diharapkan bisa terserap secara penuh yang sementara ini dari data-data yang sudah rilis masih jauh dari target tersebut. Laporan mingguan klaim pengangguran juga relatif belum banyak berubah 376K dari periode sebelumnya 385K.