Emas bergerak naik pada perdagangan awal Asia di awal pekan ini (Senin pagi) dengan investor berfokus pada pertemuan Federal Reserve minggu ini, dimana seluruh pasar keuangan global juga akan terpengaruh setelah anjlok lebih dari 1% di hari terakhir pekan lalu.
Sementara pasar mengharapkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps, proyeksi ekonomi Fed dan ‘dot plot’ suku bunga AS dapat memberikan kejelasan yang lebih baik tentang prospek kebijakan moneter 2025.
Emas menghadapi prospek jangka menengah yang cukup menantang dengan pergerakan harganya yang terkait erat dengan ekspektasi kebijakan moneter dan dampaknya terhadap imbal hasil obligasi. Kemampuan bank sentral untuk mengelola inflasi akan menjadi sangat penting dalam membentuk kinerja emas di masa mendatang. Harga emas spot naik 0,2% pada $2.653,08 per ons pada perdagangan Senin pagi (09:15WIB).
Pada perdagangan hari Jumat, harga emas anjlok lebih dari 1% di $2,649 pada penutupan pasar, diperdagangkan lebih rendah untuk hari kedua meskipun dolar melemah karena logam mulia tersebut tetap tidak mampu menantang rekor tertingginya pada 30 Oktober meskipun suku bunga lebih rendah dan permintaan fisik meningkat.
Logam kuning naik ke rekor US$2.800,80 pada akhir Oktober di tengah penurunan suku bunga dan pembelian aset safe haven. Logam tersebut tampaknya akan menantang rekor minggu ini, naik ke US$2.756,70 pada hari Rabu di akhir reli empat hari, tetapi turun kembali karena aksi ambil untung.