Analisis Harian Bursa Global & Komoditi Terdongkrak...

Bursa Global & Komoditi Terdongkrak Stimulus Ekonomi Tiongkok

24-09-2024Penulis: Adminno1

business-team-investment-entrepreneur-trading-discussing-analysis-graph-stock-1-scaled

Bursa saham dunia mencapai rekor tertinggi pada Selasa siang setelah Tiongkok meluncurkan langkah-langkah stimulus untuk mendukung ekonomi dan pasar sahamnya, yang mendorong saham Asia dan Eropa naik dan memicu kenaikan harga komoditas.

Gubernur Bank Rakyat China (PBOC) Pan Gongsheng mengumumkan rencana untuk menurunkan biaya pinjaman dan menyuntikkan lebih banyak dana ke dalam ekonomi, serta meringankan beban pembayaran hipotek rumah tangga. Ia juga mengatakan China akan meluncurkan alat kebijakan moneter struktural untuk pertama kalinya guna membantu menstabilkan pasar modal.

Pergerakan tersebut mendorong saham-saham Tiongkok naik, dengan indeks saham unggulan CSI300 dan indeks Shanghai Composite masing-masing melonjak lebih dari 4%. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak lebih dari 4% ke level tertinggi dalam empat bulan.

Saham China telah menjadi yang terbelakang di kawasan Asia, dengan indeks CSI300 turun 2,3% tahun ini, setelah mencapai titik terendah dalam beberapa tahun karena stimulus sepotong-sepotong dari otoritas gagal menopang pasarnya.

Indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,8%, dengan saham pertambangan dan barang mewah yang terekspos Tiongkok memimpin. Indeks blue-chip DAX Jerman diperdagangkan tepat di bawah titik tertinggi sepanjang masa.

Indeks saham dunia MSCI naik 0,3% hingga menyentuh rekor tertinggi. Kontrak berjangka mengarah ke pembukaan yang lebih tinggi di Wall Street.

Suasana optimis juga mendorong harga komoditas naik, dengan harga minyak naik hampir 1,5%. Harga tembaga melonjak ke level tertinggi lebih dari dua bulan, dibantu oleh ekspektasi peningkatan permintaan di konsumen utama Tiongkok.

Harga bijih besi berjangka yang diperdagangkan di Bursa Komoditas Dalian Tiongkok mencatat kenaikan intraday terbesar dalam lebih dari setahun.

Harga emas mengambil jeda setelah mencapai rekor tertinggi $2.639,95 sebelumnya karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menarik arus masuk aset safe haven.