Harga Emas meningkat ke posisi tertinggi satu minggu pada penjualan akhir pekan lalu karena Dolar AS mundur dari level tertinggi.
Tetapi Emas menuju kuartal terburuk sejak Maret tahun lalu, karena kekhawatiran peningkatan suku bunga besar yang dilakukan Federal Reserve AS.
Harga Emas di pasar spot melonjak 0,07 persen menjadi USD1,661,78 per ounce dan telah meningkat 1,5 persen sejauh minggu ini.
Sementara Emas berjangka AS bergerak naik 0,06 persen menjadi USD1,669,20.
“Pasar emas berada di area di mana kita dapat melihat beberapa pergerakan lebih tinggi tetapi itu semua tergantung pada apa yang dilakukan Dolar dan nilai tukar hingga akhir pekan,” kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Emas menurun 7,8 persen secara kuartalan sejauh ini. Ini juga akan menjadi penurunan bulanan keenam berturut-turut, penurunan bulanan terpanjang dalam empat tahun.
Emas menunjukkan reaksi diam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian untuk mencaplok empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki oleh pasukannya.
“Kami benar-benar menghadapi lingkungan inflasi tinggi, yang pada akhirnya menjadi alasan mengapa The Fed harus begitu agresif. Kekuatan makro ini benar-benar menurunkan selera investasi dari emas sehingga investor tidak melihat logam sebagai lindung nilai safe haven yang tepat,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Peningkatan suku bunga meredupkan daya tarik bullion karena menaikkan biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara harga Perak melonjak 0,93 persen menjadi USD18,99 per ounce, dan platinum menurun 0,72 persen menjadi USD858,76.
Sedangkan palladium merosot 1,52 persen menjadi USD2.167,58 per ounce.