Harga Emas dunia berbalik arah untuk diperjualkan lebih tinggi pada penjualan hari Senin.
Peningkatan ini dipicu reli Dolar yang terhenti usai Federal Reserve mengisyaratkan suku bunga yang lebih tinggi.
Harga Emas di pasar spot stabil di USD1.737,67 per ounce, harga mencapai level terendah sejak 27 Juli di USD1.719,66 pada awal sesi.
Sementara, Emas berjangka Amerika Serikat ditutup mendatar di USD1.749,8 per ounce.
“Aksi jual Emas setelah pidato Powell dan saat ini peningkatannya disebabkan oleh bargain hunting murni serta pelemahan Dolar. Emas akan segera mulai diperjualkan dalam kisaran kecil sampai petunjuk lebih lanjut dari The Fed,” kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Indeks Dolar (Indeks DXY) menurun 0,2 persen, merosot dari level tertinggi dua dekade, membuat Emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, Powell mengatakan The Fed akan meningkatkan suku bunga setinggi yang diperlukan untuk mengekang inflasi.
Pelaku pasar kini sebagian besar memperkirakan peningkatan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin pada pertemuan di bulan September.
Emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, tetapi lingkungan suku bunga yang tinggi meredupkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil itu.
Imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi, membatasi peningkatan Emas
“Amerika menuju resesi, Fed tidak bisa agresif saat itu; begitu pasar mendapat konfirmasi lebih lanjut tentang itu, Emas akan mulai meningkat,” papar Haberkorn.
Sementara itu, Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan Inggris, dan memperkirakan resesi akan dimulai akhir tahun ini.
Disisi lain harga perak di pasar spot menurun 0,6 persen menjadi USD18,89 per ounce, platinum meningkat 0,3 persen menjadi USD865,05 dan paladium meningkat 1,6 persen menjadi USD2.141,92.