Dolar AS naik pada akhir pekan ini di Asia. Ekspektasi investor terhadap kenaikan suku bunga besar di bulan Juli redup.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis 0,03% menjadi 108,57 .Dolar AS berada di jalur untuk mencatat penguatan minggu ketiga, naik 1,58% dari akhir pekan lalu.
Pasangan USD/JPY naik tipis 0,08% di 139,01. Bank of Japan telah berkomitmen pada kebijakan sangat longgar untuk mendukung perekonomian.
Pasangan AUD/USD turun tipis 0,04% di 0,6744, dan pasangan NZD/USD naik tipis 0,11% ke 0,6136.
Pasangan USD/CNY naik tipis 0,10% menjadi 6,7634, sedangkan pasangan GBP/USD naik 0,08% di 1,1832.
EUR/USD naik tipis 0,13% menjadi 1,0029. Zona euro menghadapi krisis energi yang kian memburuk karena Rusia menutup pasokan pipa gas dengan adanya pemeliharaan rutin selama seminggu.
Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan akan tetap mempertahankan kenaikan suku bunga 25 bps.
Investor telah meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memberikan kenaikan suku bunga super besar pada pertemuan Juli pada 26-27 setelah data Rabu menunjukkan inflasi Juni mencapai tingkat tertinggi 40 tahun.
Namun, ekspektasi pun surut usai Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed St. Louis James Bullard keduanya mengatakan mereka mendukung kenaikan 75 basis poin lagi untuk bulan ini, terlepas dari tingginya angka inflasi.
Di Asia Pasifik, data dari Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan produk dimestik bruto (PDB) China tumbuh sebesar 0,4% pada kuartal II tahun 2022 untuk periode tahun ke tahun saat negara ekonomi terbesar kedua itu memberlakukan pembatasan COVID-19 yang ketat pada kuartal II.