Dolar AS bergerak turun pada Selasa di Asia, tetapi masih berada di dekat level tertinggi baru 20 tahun dengan investor melihat potensi kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve AS.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya turun tipis 0,03% ke 104,930.
Pasangan USD/JPY naik 0,17% di 134,63. Karena yen jatuh ke posisi terendah 24 tahun terhadap dolar, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pemerintah akan mengoordinasikan setiap langkah yang tepat dengan Bank of Japan (BOJ) pada hari Selasa.
Pasangan AUD/USD naik 0,40% di 0,6951, dan NZD/USD naik 0,34% di 0,6280.
Pasangan USD/CNY turun 0,26% ke 6,7372, sementara GBP/USD naik 0,35% menjadi 1,2177.
Indeks harga konsumen (IHK) AS naik menjadi 8,6% di bulan Mei periode tahun ke tahun, tertinggi baru dalam 40 tahun. Investor menilai peluang sebesar 93% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis points pada pertemuan kebijakan Juni Rabu ini.
Saham-saham Asia jatuh di tengah kekhawatiran resesi yang dibawa oleh kebijakan pengetatan, menyusul anjloknya ekuitas AS.
Pergerakan dari bank sentral untuk mengendalikan inflasi global masih menarik perhatian Investor.Bank of England akan memberikan keputusan kebijakannya pada hari Kamis, sedangkan BOJ akan mengumumkannya pada akhir pekan.
Di sisi data, indeks harga konsumen (PPI) AS akan dirilis hari Selasa, dan China akan menerbitkan data aktivitas ekonomi utama pada hari berikutnya.