Kamis (27/01) pagi di waktu Asia, dolar alami kenaikan hingga mencapai level tertinggi beberapa minggu. Mata uang safe haven AS mendapat dorongan setelah ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik 0,25% menjadi 96,641.
Dolar AS naik 0,7% terhadap yen safe haven setelah pernyataan Powell, kenaikan harian tertinggi lebih dari dua bulan. Prospek kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi membuat pasar saham jatuh dan imbal hasil obligasi naik.
USD/JPY melemah tipis 0,02% menjadi 114,61. USD/CNY melonjak ke 6,3467, sedangkan GBP/USD turun 0,18% menjadi 1,3436. AUD/USD turun 0,47% di 0,7082 dan NZD/USD melemah 0,6612. Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks harga konsumen Selandia Baru tumbuh sebesar 1,4% kuartal ke kuartal dan 5,9% tahun ke tahun pada kuartal IV tahun 2021.
Rupiah kembali turun 0,20% ke 14.379,0 per dolar AS. Data dari Asia Pasifik, pertumbuhan laba industri China melambat menjadi 4,2% pada Desember 2021. Investor sekarang menunggu data AS, termasuk PDB dan pesanan barang tahan lama inti, yang akan dirilis hari ini.
The Fed mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar 0,25% saat mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada Rabu setempat atau Kamis dini hari. Namun, Powell mengisyaratkan pertempuran berkelanjutan untuk mengendalikan inflasi yang tinggi.
Sementara itu, pound menguji titik support sebelum keputusan kebijakan Bank of England minggu depan dan gejolak politik terkait pelanggaran aturan lockdown COVID-19 oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.