Emas mengalami penurunan harga. Namun, posisi harga naik secara mingguan untuk dua pekan secara beruntun karena faktor risiko inflasi dan geopolitik mendukung daya tarik safe haven.
Sementara permintaan yang kuat dan risiko suplai menempatkan palladium yang berfungsi sebagai katalis otomotif ke harga mingguan terbaik sejak Maret.
Senin (24/01) harga emas di pasar spot turun tipis hingga ke harga 1.836,62 USD per ons. Emas di pasar berjangka melemah 0,2 persen ke harga 1.839,21 per ons.
Sementara itu, perak turun 0,2 persen menjadi 24,39 USD, tetapi ditetapkan untuk minggu terbaiknya dalam setahun terakhir. Harga logam perak naik sekitar 6,3 persen secara mingguan.
Emas telah naik sekitar 1 persen minggu ini, karena investor mencari perlindungan dari kekhawatiran tentang kemungkinan perpanjangan sanksi AS atau tindakan baru UE jika Rusia, produsen paladium utama, menyerang Ukraina.’
Bullish dalam kontrol sebab pasti ada pelarian aset aman ke arah emas pada pekan ini. Fokus pasar sekarang bergeser ke pertemuan Federal Reserve AS pada 25-26 Januari.
Momentum kenaikan emas bisa sulit dipertahankan menjelang kenaikan suku bunga yang diharapkan, yang mengurangi daya tarik memegang emas batangan yang tidak berbunga.
Dibantu sebagian oleh kemungkinan gangguan suplai, paladium telah menguat sekitar 12 persen minggu ini, dan naik 3,6 persen menjadi 2,133,13 USD per ounce pada hari itu. Platinum naik 0,2 persen menjadi 1.038,57 USD, dan ditetapkan untuk minggu terbaiknya sejak Juni lalu.
Di sisi lain, EUR/USD alami penurunan ke 1.13175. GBP/USD juga melemah ke 1.35483. USD/JPY pun alami penurunan ke 113.635. AUD/USD menurun ke 0.71626.