Kamis (06/01) harga emas sedikit mengalami perubahan. Sentimen bagi emas datang dari lonjakan imbal hasil US Treasury menyusul risalah FOMC yang bernada hawkish berhasil mengimbangi permintaan safe-haven di tengah meningkatnya kasus virus corona varian Omicron.
Emas spot sedikit berubah ke 1.810,59 USD per ons. Sedangkan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2022 turun 0,8% menjadi 1.810 USD per ons troi.
Di sisi lain, rata-rata jumlah kasus baru Covid-19 dalam tujuh hari di Amerika Serikat mencapai 540.000, tertinggi baru untuk hari kedelapan berturut-turut pada hari Selasa.
Rawat inap pasien Covid-19 di Negeri Paman Sam juga telah meningkat 45% dalam tujuh hari terakhir dan mencapai lebih dari 111.000, angka yang tidak terlihat sejak Januari 2021.
Dalam pertemuan kebijakan pada 14-15 Desember, pejabat The Fed mengatakan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang sangat ketat mungkin menjamin kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan, serta mengurangi kepemilikan aset bank secara keseluruhan untuk menjinakkan inflasi yang tinggi.
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi logam ini sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun naik ke level tertinggi sejak April 2021. Sementara imbal hasil US Treasury tenor 30-tahun naik ke posisi tertinggi lebih dari dua bulan. Hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas.
USD/JPY melonjak ke 115,857. AUD/USD alami penurunan hingga ke 0,71631. Pasangan GBP/USD juga menurun ke 1,35196. EUR/USD naik ke 1.12997.